Pernah denger nama Sumenep? Kebanyakan orang mengira kalau Sumenep itu nama suatu tempat di Sulawesi. Sumenep merupakan kabupaten terakhir di Pulau Madura, Jawa Timur. Banyak orang yang malas untuk mengunjungi Sumenep karena jaraknya yang jauh. Jarak dari Surabaya sekitar 3,5 jam sampai 4 jam melewati jembatan terpanjang di Indonesia yaitu jembatan Suramadu. Tau gak sih? Menurut Wikipedia Sumenep merupakan penghasil migas terbesar di Madura dan termasuk 50 daerah terkaya di Indonesia dengan urutan ke 31 menurut majalah warta Ekonomi tahun 2012.
Banyak hal yang membuat aku rindu kampung halamanku mulai dari kuliner sampai tempat wisata. Makanan khas disini bukan hanya sate saja tetapi kamu akan ketagihan kalau sudah nyobain soto Sumenep. Soto Sumenep beda dengan soto Madura lainnya. Isinya perpaduan antara kacang dan babat yang kemudian disiram kuah panas. Ada lagi makanan yang membuat aku rindu akan kampung halamanku yaitu rujak asli sumenep.
Rujak memang banyak dijual dimana-mana tetapi sebagai anak rantau yang sudah nyobain macam-macam rujak, tetap saja rasanya kurang mantap kalo gak nyabain langsung di Sumenep. Rujak Sumenep warnanya lebih putih tidak seperti rujak pada daerah lain yang warnanya cokelat pekat. Kalo dari rasa sudah jelas jauh berbeda yang pasti lebih enak dong karena rujak Sumenep menggunakan petis asli yang sudah terkenal enaknya. Satu lagi nih makanan khas yang gak akan kamu temukan di daerah manapun kecuali Sumenep yaitu campor. Campor terdiri dari lontong, potongan kecil daging sapi, tauge, suun, korket khas madura. Disiram kuah santan bercampur bumbu kacang. Cocok dimakan selagi hangat. Untuk menikmati makanan khas Sumenep tergolong murah sekitar 8-10 ribu rupiah.
Selain itu Sumenep juga terkenal akan tempat wisata yang masih alami karena masih sedikit orang yang tahu keberadaan Sumenep. Dulu, tempat wisata yang paling terkenal adalah Pantai Lombang. Hamparan pasir putih kecoklatan dan tanaman cemara udang tumbuh di sekitar pantai. Pantai Lombang merupakan satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi tanaman cemara udang. I’m so proud J. Namun akhir-akhir ini Sumenep digemparkan oleh pantai yang lebih cantik dari pantai Lombang, Gililabak namanya. Gililabak merupakan salah satu pulau di Sumenep yang hanya berpenghuni kurang lebih dari 30 kepala keluarga. Gililabak disebut Hidden Paradise karena pemandangannya sangat menawan
Untuk sampai di sana kamu harus menyebrangi lautan terlebih dahulu. Untuk menuju ke pantai tersebut kita harus ke Pelabuhan Kalianget terlebih dahulu, waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit dari Sumenep kota. Setelah itu menyebrang menggunakan perahu kecil yang muat sampai 15 orang. Biayanya sekitar 800 ribu include alat snorkeling. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2-2,5 jam tergantung kondisi ombak. Untuk orang yang mabuk laut disarankan membawa obat mual karena goncangan di perahu sangat kuat apalagi jika berangkat saat kondisi ombak tidak bagus. Bulan yang cocok untuk menuju Pulau Gililabak sekitar September-November. Feel like private beach..
Saking jernihnya ketika perjalanan di laut kamu akan dimanjakan oleh pemandangan warna-warni terumbu karang yang bisa kamu lihat di atas perahu. Kurang puas melihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil menari di bawah laut? Jangan khawatir, kamu bisa snorkeling, disediakan alat penyewaannya kok. Gak perlu lagi deh ribet bawa alat sendiri.
Sesampainya di Gililabak mata kamu akan dimanjakan oleh hamparan pasir putih dan beningnya air laut. Di pantai ini masih sepi sehingga kita bisa menikmati indahnya pemandangan Gililabak dan deburan ombak dengan leluasa bersama keluarga ataupun teman. Tidak ada hotel atau villa di daerah ini. Jika kita ingin menghabiskan malam di Gililabak, kita bisa mendirikan tenda atau bisa menyewa rumah penduduk. Jika kamu ingin mandi sehabis berenang, jangan khawatir disini telah disediakan toilet bersih, cukup membayar 2000 rupiah saja. Kalau kamu merasa lapar, banyak warung yang menjual makanan, minuman sampai obat. Gak akan nyesel liburan kesini meskipun perjalanan yang jauh akan terbayarkan ketika melihat keindahan pantai Gililabak ini. Trust me ^^
Satu lagi kenapa kalian harus nyempetin berlibur ke Sumenep karena Sumenep punya pulau yang kadar oksigennya tertinggi di dunia. Udah pada tau gak? Yap pulau Giliyang udah beberapa kali masuk berita nasional maupun internasional. Keren banget kan. Menurut Liputan6.com pulau Giliyang mempunyai kadar oksigen yang tinggi, penduduk disini mempunyai umur yang panjang bahkan penduduk di sana ada yang mepunyai umur sampai 95 tahun. Jadi buat kalian semua yang ingin liburan dan bisa menghirup kadar oksigen yang tinggi hingga mencapai 21,5% bisa datang ke Giliyang. Di Giliyang bukan Cuma oksigennya saja yang bagus tetapi pulau ini masih asri alami.
“Be a smart traveller, cintai alam dengan tidak mengotorinya”
https://blog.hulaa.com/hidden-paradise-in-sumenep/